#21 Buon Compleanno!
04.35Selamat Ulang Tahun! Selamat kepala-dua! Semoga:
- Bisa lebih dewasa baik dalam pemikiran, perkataan dan perbuatan (terutama perbuatan tuh),
- Lebih ahli negotiate orang lain terutama si Bos (Yah...masalah naik gunungmu yang sulit direstui),
- Lebih bisa jaga diri. You are sooo reckless, most of the time. Take care of yourself more seriously dude!,
- Stop judging people from your point of view, boy. Everyone have a reason, be wise. I know you can do this, you are a veeerrryyy good boy at least (everyone just need to know you deeper to realize this)
- Dan tak lupa, kalimat favorit ku "Semoga bisa berguna bagi Nusa, Bangsa, Agama, Orang tua dan Sekitarnya". Hmm, berguna buat diri sendiri juga..
Terlalu singkat? well, I'm sure that Im not really fond with long and boring sentences. How about Wish you luck? Wish you best? Nah, I think you didn't need Luck... I am very aware that you can make it yourself. Your best? You are already best with being yourself, your flaw, your imperfection, thats make you human.
I hope that someday you'll read this, just to know that no one alone in this world even when you cant see them.
Buon Compleanno!
Nb: Maybe I'll attach some pic later
3/19/2015 -isn-
#20 SKYRIM
04.42
Hello and welcome! Dust everywhere, poor blog. hahaha. Oh, before my (maybe) long words rushed you, I beg you for my pitiful english.
So, today I'll post a long list. Mod list, skyrim mod list. All of this mod work (some of them work far above great) fine in my laptop, no crash, but ya sometimes lag and force closed, sometimes! I'll make a bit explanation later, where you can get this mod and problem that I've encountered so far.
I Don't Own Skyrim
I Don't Own the Mod
Skyrim Belong to Bethesda
All Wonderful Mod Belong to their Creator
The Pics are Mine
Let's start, Enjoy!
Okay, Any question?
A: Nah, that two things keep crashing my menu screen! I've change the load, I own the base, and yes it is in a healthy form, no downloading issue, Go Ahead, try it, the hair looks good. Contact me if you get it well in your game.
Q: It is a lot!
A: Is it a question? No, I've seen more of it in others list. They only took 3GB in my laptop.
Q: Where you get all of that?
A: 90% Nexusmods.com, some gothic looking clothes in loverslab (18+ warning), russian blog, and etc
Q: Where you get all of that?
A: 90% Nexusmods.com, some gothic looking clothes in loverslab (18+ warning), russian blog, and etc
Q: Why everyone always put the DLC in the first order?
A: I wondered myself too in my first installed mod. So, basicly..a mod need requirements to works. Here my example,
First, Real Shelter (the block one) need 5 esm, Skyrim, Dawnguard (DG), Dragonborn (DB), Climates of Tamriel (CoT), and update. DG,DB, and update is the DLC. You need all of that to run it in your Skyrim, or else your skyrim will crash. For the CoT, it is a mod. Most of the mod are a standalone, but many of it a link mod as well. Real shelter need CoT to work properly. If you dont have CoT, your game will crash or the shelter won't work.
Second, you need to put that 5 above real shelter. And voila! your mod do its job.
Third, most of the mod need the DLC, so you must load it first (just put it on the top, easy)
Don't forget to read carefully the description mod (from the mod page in website). The Creator always put the requirements and other compatible mod list.
Q: What is load order? Is it necessary?
A: Yes, it is necessary and essensial. As I said before, you need to put the main/master/requirement mod above the one. Most of the mod need Skyrim (this a must) and DLC, thats why skyrim, dawnguard, dragonborn, heartfires always in the first order.
You can arrange the load with NMM or BOSS (two in popular). I used NMM (Nexus Mod Manager), simple and neat. Download it in nexusmods.com , skyrim mod heaven..for free.
Q: My Skyrim always force closed in the menu!! Its pain to cross check all of it!
A: I know that feeling. I will give you fast solution. INSTALL TES5EDIT. It'll analyze the problem you encounter.
example:
I put the footprints.esp after footprints - ash.esp. After that, I run my skyrim. Bump! crash?! What the hell is going? This is where your cleaning agent TES5EDIT must do his job!
I open it, run it, wait it to finish. And...voila, I get a dialog box like this..
So, here the problem...
Footprint ash mod crash, you need the footprints master to loaded before it. Now, go and load it yourself.
Q: Any recomended good mods?
A: SkyUI, SKSE (for script), ENB, aanddd...check HERE !
Q: My character turn to purple!
A: Purple? just take a rest, you are halucinating. JK. You mean purple like this?
This purple get me really frustating. I search over all of the website, nothing. The only thing I know is, this only occur to female character. So I check all of female skin I have, used the cleaning service too, but nothing. And then, I just realize that I put UNP demonized retexture without base (main UNP). problem solved when I install and activate it
Q: Let me see your screenshots! :D
A: Sure!
nb: I use Real Vision ENB. I am not a PRO. I love game, love to play, to add mod, to search and solved the problem, but I am not a PRO :) . And I use console command tfc 1 to paused and manuever the camera freely, then hit tm to invicible the menu (be careful! it is invicible).
Frost Dragon. |
Frost Dragon. |
Olava the Feeble House in Whiterun. |
Daruk (Left), my mightiest companion in Whiterun Skyforge. |
Swamp Dragon. |
Beowulf Free-Winter do some shopping in Grey Quarter. |
Mr-I-Am-Brainiest-Man-in-Earth-Vilkas. |
Dead... |
Althaea, my char in werewolf form. |
Feeding Time. |
Dremora Kynreeve (left) with farkas in werewolf form (right). |
So, That's it! wanna share? contact me! @ismiisni :D
Yang Indonesia juga silakan! Ayo sharing
Ingat! Jangan sampai kegiatan sekolah mengganggu aktivitas nge-game mu!
Best regards,
-isn-
#19 Mmax
09.2721 April 2014,
Kartini maafkan aku yang tak mampu setegar dirimu. Dihari ini tangisku pecah. Pecah olehnya yang selalu berada dalam cermin ketika aku berkaca. Berkaca pada ketidakmampuanku, pada ketidakbecusanku yang bergelantung di ujung-ujung kepercayaan mereka. Maaf aku mengecewakanmu Kartini. Maaf belum aku tak bisa sekarang dirimu..
Di dunia ini ada beberapa hal yang paling kubenci, munafik, tak cekatan dan yang momok yang paling menyakiti diriku sendiri yaitu "GAGAL". Lima huruf yang mampu mencekatku hingga rasanya 'lebih baik bertemu maut'. Diri ini kan menjelma menjadi sesuatu yang paling kubenci jika mengalami lima huruf tadi. Lima huruf yang berdampak langsung pada diriku tak selalu lah kuambil pusing. Namun, jika itu sampai melibatkan orang lain akan jadi cerita berbeda..
Aku tak suka jika seseorang mengoreksi kesalahanku. Aku diam bukan berarti aku tak paham apa kesalahanku. Ya, aku tahu, aku sadar betul dan mencari cara untuk memperbaikinya. Hanya saja semua orang selalu tak melihat itu. Aku lebih suka memendam segala hal sendiri. Takutku, cemasku , sakitku, salahku, semua aku simpan rapat sendiri, selalu kuperbincangkan dalam lamunan bersama diri. Segala yang kucurhatkan pada manusia lain biasanya seputar hal-hal ringan yang menurutku pantas dan aman untuk kubagi.
Aku sedang berusaha untuk bertahan di satu tempat. Ya, satu tempat. Satu tempat yang amat berarti bagiku (dulu, ntah kalau sekarang). Kusadari aku yang tak pernah becus bekerja dan bertanggung jawab ini. Bukan tanpa alasan, karena dulu aku tak seperti ini. Dulu, aku merindu. Ntah sekarang.
Betapa pusingnya aku yang sibuk mencari energi untuk tetap bertahan namun aku lupa untuk mempertahankan. Aku lupa bahwa aku punya tanggung jawab yang lebih besar dari sekedar proker-proker itu. Menjaga keutuhan lima orang. Aku lalai hingga lupa memperhatikan salah satu permataku yang hampir saja kecurian! ah untunglah yang lain sigap menahannya. Sedikit demi sedikit ku mulai memperbaikinya. Sulit, namun ada pergerakan pasti. Inilah kesalahan awalku, sebuah pukulan telak yang cukup mengoyak..
Akhir-akhir ini aku lebih sering menghabiskan waktuku diatas ranjang. Aku merasa biasa, namun nyatanya beda. Aku lupa kebiasaan fisik yang sering mendarah pada saat-saat krusial seperti ini. Tidur. Ketika stres aku akan menghabiskan waktu untuk tidur, tidur dan tidur. Bisa sampai 12 jam lebih sehari, jika libur. Semacam habit yang sudah kualami sejak SMP. Sepertinya memang luput, dan akhirnya aku sadar mungkin aku sedang tertekan dan stres.
Tekanan terbesarku datang hari ini, malam ini. Dalam wujud monster yang paling kubenci dan kutakuti, gagal. Malam ini mungkin jadi Momen maksimum (Mmax) terbesarku (dalam kasus ditempat ini). Aku bagai kontraktor yang sedang memperbaiki cacat bangunan. Belum lah usai, tornado menerjang. Konstruksiku hampir rata tanah, defleksi maksimum. Aku menangisinya, hanya bisa menangisinya. Aku tak tahu apakah akan kuperbaiki lagi atau tidak. Yang kulakukan sekarang hanya mencari wujud pengunduran diri karena merasa gagal sebagai kontraktor. Aku tak becus, aku tak profesional. Jika kelak bangunan ini akan kuteruskan pengerjaannya, aku jamin satu beban kecil macam hujan mampu menghancurkannya. Dan saat itu terjadi mungkin aku benar-benar membunuh diriku sebagai kontraktor dan mencari pekerjaan lain. Inilah hal berikut yang kubenci, membunuh kepercayaan orang lain dan mengecewakan diri sendiri. Ini pukulan keduaku, masih segar...
Ya begitulah, aku terkejut masih mampu bersikap biasa seolah tak ada apapun. bersikap wajar hingga tak ada yang sadar. Ada sesaran besar disini. Dan kau tahu? Hanya satu hal dapat kusukai dan kubenci sekaligus di dunia ini, ya Diriku Sendiri...
nb: Terimakasih untukmu yang saat itu diam-diam menghiburku dengan cerita wortel mu.
-isn-
#18 Atap
06.04
"Individu mana yang tak pernah mengalami jenuh, tertekan atau bahkan hingga depresi ringan? Sudah tentu tiap manusia di dunia mengalami gejala demikian. Tak peduli kaya raya, pemuka agama, seorang bahagia yang ceria apalagi mereka yang menyudut, melakukan segala hal sendiri..."
Kututup enggan majalah terbitan kemarin itu. Artikelnya mengrogoti kepasrahanku. Aku benci majalah wanita. Ya, aku benci. Karena mereka selalu benar, selalu paham, melebihi pemahamanku pada diriku sendiri. Mungkin suatu saat ketika aku cukup gila, aku akan memacari majalah. Pasalnya mereka lebih peka dari pada pria...hehe
Hampir dua minggu sudah kujalani hari dengan mencoba menjadi 'mahasiswa biasa'. Kuliah-pulang-tugas jadi hal baru beberapa hari ini. Rasanya kosong. Tidak, bukan kosong karena kuliah-pulang. Lebih pada perasaan 'ada yang hilang' dan aku coba mengabaikannya dengan kuliah-pulang. Ingin kusadari apa yang hilang, namun sisi lain ku bersikeras untuk tak melakukannya. Takut sadar, lalu kecewa. Sebenarnya aku tahu apa yang hilang..ah tidak! aku tak mau tahu! Sudahlah!
Ah, jangan mengira menye-an ku ini soal pria-pria diluar sana. Tidak, sama sekali tidak. Aku sedang tak tertarik pada siapapun. Eh, bukan..tertarik mungkin ada. Maksudku aku tak sedang berminat menjalin apapun, termasuk 'relasi php' dengan pria manapun. Termasuk kamu, ya KAMU.. (bercanda, jangan diambil hati).
Aku ingin bercerita. Bercerita soal kepala. Ya, kepala. Kepalaku rasanya berat, mungkin terlalu banyak tidur. Wajar sih, karena akhir-akhir ini kuhabiskan waktuku di ranjang. Kebiasaan yang bisa dibilang buruk. Kebiasaan yang mengingatkanku pada nyonya. Nyonya paham betul dengan tingkahku, tertidur pulas di kamar tak peduli pagi-siang-sore-malam. Nyonya paham betul bahwa jika ini terjadi, artinya aku sedang bergelut dengan masalah. Gampang nya, tertekan. Menurut artikel di majalah tadi sih demikian..
Dampak berikutnya dari kebiasaanku ini adalah imbasnya pada organ dalam. Maag, lambung ku yang bermasalah sejak SMP pasti mulai ikut ambek-ambekan. Alhasil, keluhan pedih, sakit, atau apalah itu sebangsanya...pasti kurasa. Kalau sudah begini, nyonya bakal marah dan uring-uringan..hehehe
Omong-omong tertekan aku jadi ingat bahwa betapa menyebalkannya ketika hampir tiap orang berkata "Kamu bisa stres?". Aih, itu menusuk. Bisa jadi aku terlihat selow, seperti tak ada masalah apapun. Bukan karena aku mati rasa, bukan. Lebih karena pembawaanku yang memang datar. Ntah bahagia ntah sedih, aku tak pernah terlalu terbawa perasaan. Hmm, tapi bisa jadi memang sudah mati rasa. Ntahlah...
Yang jelas aku tak terlalu suka mempertontonkan emosi berlebih pada orang lain. Ketika ku senang, ya aku senang tapi cuma sekedar senang. Jika aku sedih, ya sedih tapi biasa saja. Tak ada yang berlebih, prinsipku "emosi harus ditakar". Emosi bisa jadi keuntungan bagi orang lain. Begitulah intinya...aku rada malas menjelaskannya.
Di waktu senggangku, aku terbiasa diam. Diam menikmati segala macam hal yang bersliweran di otakku. Banyak yang membebaniku, itulah aku tak suka menggunakan emosi, perasaan dan ekspresi. Aku bisa gila dengan segala pemikiran dan kecemasan yang selalu ada saja di kepala ini. Im a "worrying too much" person, but I chose not to show it...
Oh iya, hampir ku lupa. Beberapa jam lalu adik tingkatku kemari, bilang nya ingin menjenguk dan bertanya kenapa aku jarang terlihat di kampus. Realitanya mereka mengecek pendanaan yang kuurus ke sponsor kemarin sekaligus meminta tanda tangan proposal kegiatan. Aku benci basa-basi organisasi. Bertanya seakan peduli tapi tak peduli. Bukankah cepat rampung jika mereka langsung saja meminta tanda tanganku, tanpa perlu basa-basi? toh aku juga tak ambil pusnig jika mereka tak menanyakan keadaanku.
Atau mungkin nanti bisa ku hadiahi mereka dengan majalah-majalah yang kupunya?
Begitulah manusia...
Jika tak butuh tak akan bermanis muka
Jika tak berharga ya dibuang opsinya
Aku jadi berpikir..
Jika aku bukan diriku sekarang, masihkah kau rela menoleh padaku?
Jika aku bukan dengan segala kelebihanku, masihkah kau menyapaku?
Jika aku tidak memiliki apa-pun, apakah kau mau mempertahankanku saat aku memilih pergi?
============================================================
Satu lagi!
Sebenarnya, aku sedang mencari rumah. Rumah yang setahun ini kutempati atapnya bocor. Aku tak betah, rembesnya membuatku dingin. Tak seperti rumah yang ku kenal dulu ketika tak bocor, ketika tak hujan. Aku butuh atap lain...
Sincerely Yours Fictionable Character,
KRN
#17 Universitas Sriwijaya
09.33
Senin beberapa minggu lalu (03/02), untuk pertama kalinya dapat kutinggalkan jejak di kampus bumi sriwijaya, kampus kuning, Universitas Sriwijaya..
Universitas Sriwijaya Indralaya (Google) |
Masyarakat pribumi tentu sudah tak asing perihal jarak kampus yang memang jauhnya bukan main dari pusat kota. Sekitar 32 km dari kota Palembang. Mulanya tak ada rencana liburan kali ini akan berkunjung kesana, namun salah seorang teman menawarkan untuk mbuntut. Kuamini saja karena liburan yang lalu sempat terbersit akan berkunjung, mengingat saat itu dalam masa libur alhasil kuurungkan saja.
Alang-alang lebar - Indralaya |
Jual-beli perjalanan kami sepakati untuk dimulai pukul 06.00 WIB dengan bus khusus. Rumahku yang berjarak kurang lebih 1km dari kabupaten Banyuasin dan terminal, memudahkanku untuk mendapatkan bus yang dimaksud temanku. Saat itu pukul enam, kutunggu bus yang dimaksud diseberang jalan. Ada beberapa bus sliweran didepanku, untunglah sense nyasar ku tak kumat saat itu. Hampir saja salah naik bus, terbawa suasana saat tak sengaja bertemu teman lama saat sedang menunggu. 'Bus Casper putih, jangan salah naik!' beitulah isi pesan singkat yang dikirimkan temanku. Ah iya, bus casper disini maksudnya si bus ditempeli stiker casper. Bus di kota Palembang punya ciri khas, stiker super besar yang ditempel di kaca depan. Hal ini menjadi salah satu pemicu tingginya angka kriminalitas dalam bus di kota Palembang.
Dulu sepulang dari kota aka shopping, bus yang kutumpangi pernah distop seorang mabuk di daerah IP (Internasional Plaza, daerah rawan copet, jambret, dsj). Bersenjata belati dan otak yang rada gangguan akibat miras, supir bus sempat diancam ntah karena masalah apa. Penumpang sempat panik, namun kernet dapat mengatasinya (mengusir biang ribut). Pernah juga, lagi-lagi di daerah yang sama, giliran HP ku yang kecopetan. Kebetulan ada pos polisi disana, kulaporkan saja. Tapi kecewa bukan main, bukannya melayani tapi malah menggurui. Padahal sudah kubeberkan ciri-ciri nya, tapi tetap saja! polisi! Saran saja, jika hendak memakai bus/angkutan kota sebaiknya jangan menggunakan baju dan perhiasan yang mencolok. Barang cincin emas sekalipun, hati-hati! Jangan pula memainkan hape dan membuka dompet ditempat umum, serta menggunakan bahasa/logat jawa (panggilan mas terutama). Jika tidak, anda akan jadi sasaran empuk.
Balik lagi pada pembahasan, inilah penampakan bus yang dimaksud..
Angkutan khusus Indralaya-Palembang (google) |
Bus kota pada umumnya (google) |
Setibanya bus tersebut, satu kursi paling belakang disamping temanku sudah kosong dan siap untuk ku duduki. Ia bilang, setengah enam sudah mulai penuh. Tak seperti biasanya. "Untung aku booking duluan tadi pagi," celotehnya. Booking? ya, seat di bus ini sebagian besar telah di book pagi hari atau bahkan sehari sebelumnya. Terlihat dari beberapa bangku kosong dengan tas atau buku diatasnya, itulah tanda seat had been book. Jika tak sempat memesan, cobalah tiba lebih pagi atau anda harus bersiap berdiri sepanjang perjalanan. Hampir lupa, fyi bahwa tiap bus punya kursi tambahan.
Kursi tambahan yang telah dipesan dengan book as the mark. |
Sekitar lima belas menit kemudian bus dengan bangku seharga tujuh ribu ini mulai melaju menuju kampus. Rumah panggung bongkar pasang, jembatan musi dua dan sawah terbengkalai menjadi beberapa dari sedikit pemandangan yang dapat dijumpai. Bumi Sriwijaya dengan daerah rawanya yang luas, khas tanah gambut dengan pH kurang dari 7..
Kendaraan yang berpapasan dengan kami tak lain fuso, truk pengangkut kayu dan mobil tangki pertamina. Perkuliahan bisa mandek (libur) hanya karena truk pecah ban. Air rawa yang meluap dan membuat banjir pun juga seringnya mematikan aktivitas kampus. Belum lagi jika terjadi kecelakaan. Jalan lintas timur Palembang-Indralaya memang terkenal cukup mematikan (jika yang paham). Menurut data Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Palembang, jalan lintas timur Sumatera arah Lampung, ruas batas Kota Palembang (km14) sampai simpang Indralaya (km 30,5) terdata rawan kecelakaan, terkhusus di km 16-17 dan km 27-28. Dari 52 kecelakaan yang terjadi, korban meninggal sebanyak 42 orang, 19 orang luka berat dan 2 orang luka ringan. Total ada 7 titik rawan kecelakaan yang kesemunya merupakan alinemen horisontal (jurnal polsri, 2006). Alinemen horisontal atau trace jalan adalah garis sumbu jalan tegak lurus peta yang konstruksinya terdiri dari bagian lurus dan bagian lengkung. Setelah diteliti, kesemua titik telah memenuhi syarat aman alinemen horisontal. Jadi, sebagian besar kecelakaan terjadi karena kurangnya rambu, lingkungan dan lalainya pengemudi.
Dari banyaknya cerita dan berita yang saya dengar, lakalantas memang kerap terjadi di jalan Palembang-Indralaya km 17 tepatnya di simpang dekat stasiun pengisian LPG Pertamina. Kendaraan besar yang mendominasi badan jalan dan menghalangi pandangan menjadi bahaya utama pengendara yang suka memotong jalan. Truk adu kambing, motor tergilas, mobil pribadi penyok dan bablas ke rawa sampai pengendara yang tewas mengenaskan, terjepit bahkan mental dan organnya ntah dimana sudah menjadi tontonan biasa di daerah ini. Ibarat tol Cipularang yang Palembang punya..
Secara teoritis, Palembang-Indralaya 32 km dengan kecepatan kendaraan 60km/jam dapat ditempuh selama 30 menit. Realitanya, lancar jaya ditempuh bus plus minus 90 menit (pengamatan saat perjalanan pergi, pagi hari). Lucunya lagi, salah seorang temanku pernah terjebak macet parah. Pulang dari ngampus pukul 16.00 WIB dan sampai rumah hampir pukul 01.00 WIB. Wajar, karena menggunakan Transmusi yang terkenal lama karena harus memutar dan transit berkali-kali. Dan seperti biasa, esok ia harus memulai harinya pada pukul 04.00 WIB. Like hell...
Pemerintah pun sedang mengusahakan yang terbaik guna menanggapi berbagai persoalan (lumayan) pelik terkait jalan ini. Pelebaran jalan Palembang-Indralaya sedang dalam 'masa proses dan selalu seperti kasus lainnya, tersendat pada masalah pembebasan lahan. Lalu ada pula, proyek tol Palembang-Indralaya 22 km yang memakan dana hingga 7 Triliun yang sekarang tengah dikebut pengerjaannya menyusul targetan April 2014 yang telah disepakati. Sempat terjadi masalah, terkait peresmiannya yang katanya terkesan buru-buru.
Ada satu pertanyaan yang cukup membuatku bernostalgia. Dulu ketika perjalanan darat, aku kecil sering mempermasalahkannya. Saat melewati 'selamat tinggal Kota Palembang' terdapat jeda area sebelum bertemu 'selamat datang Indralaya'. Dan selalu jadi pertanyaan menarik dan cukup konyol menurutku, "Jeda daerah antar perbatasan disebut apa? nama daerahnya? rumah-rumah disana alamatnya gimana?". Temanku menjawab simple, "
Lepas tiga menit dari pukul setengah delapan pagi saat aku tiba disana. Terminal unsri! baru kali ini aku dengar universitas punya terminal. Nyatanya memang ada dan mengapa terminal? Karena sepertinya 85% mahasiswa kampus ini menggunakan bus. Setelah kuamati, suasananya lenggang karena masih pagi. Ada banyak halte-halte kecil, ya selayaknya terminal pada umumnya...
Terminal saat sedikit ramai |
Terminal dipagi hari |
Kampusnya terbilang (lumayan) luas. Lahannya luas, luas kosongnya. Disediakan sepeda dan angkot diwilayah kampus karena jarak antar fakultas yang cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki. Asumsi saya, jika pembangunan sarana dan prasarana kampus ini digencarkan, ditambah gedung dan dibukanya fakultas hingga jurusan baru, bukan tak mungkin kampus ini dapat menjadi lebih gahar dari kampus gadjah. Suatu hari nanti, pasti.
Pukul 07.33 WIB, kubuntuti kawanku menuju fakultas keguruan ilmu pendidikan (FKIP). Benar-benar merasa terasing, karena semua mahasiswi menggunakan rok. Tak peduli dia fkip mesin, fkip olahraga, ataupun fkip pgsd. Celana panjang dilarang bagi mahasiswi fakultas ini. Tapi sempat kuhitung, ada dua mahasiswi yang menggunakan jeans. Cukup berani untuk mengundang teguran Dekan.
Kutunggu temanku yang tengah mengikuti kelas. Sempat diajak dan sempat berpikir ikut masuk kelas, namun berhubung menggunakan jeans, sandal gunung serta ternyata kursinya adalah kursi lipat, aku menolak. Hampir pukul sepuluh, sampai ia keluar dan menghampiriku. Mengenalkan temannya yang ternyata anak LPM, sama sepertiku. Singkatnya aku hijrah dari fkip menuju gedung perpustakaan pusat. Dititipkannya Dibawa dan dikenalkan aku pada LPM Gelora Sriwijaya, UKM tingkat universitas. Singkat cerita aku mengobrol, bercerita berbagai hal, disuguhi snack dan diajak makan dikantin FE. Gratis, karena ditraktir (Terimakasih banyak kak Abdan!).
Banyak hal yang berbeda dari LPM disini yang memberiku beberapa pemikiran dan ide baru. Saat aku berkunjung, genap dua hari pengurus baru saja dilantik. Ditunjukkanlah beberapa foto saat serah terima jabatan. "Ini pimpinan umum lama kami, namanya Rudi," ujar Febri sembari menyodoriku sebuah foto. Gelap dan tidak terlihat, kutanya saja dari SMA manakah si Rudi itu. SMA 14 jawabnya. Benar dugaanku! Rudi Kristianto (kalau tak salah), seniorku saat berada di LEPASS (Lembaran Pelajar Sumatera Selatan), satu angkatan diatasku, angkatan 15, dua tahun lebih tua dan bermasalah dengan angkatanku. Dunia ini benar-benar daun kelor, sempit dan hal sejenis berkutat dengan yang sejenis...
Pukul tiga sore kuberanjak, berpamitan untuk pulang. Menuju terminal, ku memutari fakultas teknik, mipa, dan pertanian. Beberapa gambar kuambil sekedar menjadi bahan perbandingan.
Tugu Fakultas Teknik |
Fakultas Teknik dengan Halaman Tengahnya |
Tampak Depan Gedung Lain dari Fakultas Teknik |
Teknik Arsitektur (Pilihan keduaku saat SNMPTN) |
Jalan samping Fakultas Pertanian |
Fakultas Pertanian |
Jalur yang kutempuh saat pulang adalah...
Bus jurusan palembang square -Transmusi PS - Transit Masjid Agung - Transmusi Alang-alang lebar - Ojek - Rumah
Pihak universitas sebenarnya menyediakan transmusi dari kampus, namun biasanya penuh dan lama. Ongkosnya delapan ribu rupiah, beda seribu dari bus khusus. Transmusinya berwarna merah (dulu ada biru) dan bangkunya sudah dibenahi, didesain khusus perjalanan jauh. Dengar cerita lagi, transmusi selalu penuh, selalu menyediakan koran guna alas mahasiswa untuk duduk dikoridor agar tak ada yang berdiri. Menarik bukan?
Susunan kursi Transmusi khusus mahasiswa Unsri (Google) |
Hampir lupa, ada lagi satu angkutan khusus untuk mahasiswa. Bus rel 'Kertalaya' (Kertapati-Indralaya). Rutenya tentu saja terminal Kertapati-Indralaya. Akan beroperasi kembali selasa (04/02), setelah hampir sebulan aktif perkuliahan. Namun, nyatanya tak jadi. Lagi-lagi dengar cerita dari Bapak, bus rel ini tidak terlalu ditanggapi antusias oleh PT.KAI. Tidak benefit oriented. Wajarlah, karena khusus melayani mahasiswa. Sebelumnya juga telah banyak protes berdatangan dari supir bus, berkata bahwa bus rel akan semakin mematikan bisnis antar jemput mereka. Protes kali kedua setelah wacana Transmusi kampus yang sekarang telah direalisasikan.
Railbus Kertalaya (Google) |
Railbus Kertalaya (Google) |
Singkat cerita, pukul 20.00 WIB ku sampai rumah. Lama karena sempat berhenti sejenak di Palembang Square guna memenuhi panggilan alam, menunggu saat transit dan makan saat sampai di alang lebar. Oh iya, kesimpulan yang paling penting, diperkirakan biaya hidup satu hari disana sekitar Rp 50.000,00 sudah termasuk ongkos dan makan.
======================================================================
Begitulah secuil pengalaman yang belum ada apa-apanya dibanding teman-teman Unsri ku.
Dengan segala perjuangan mereka, dengan segala fasilitas perjalanan yang disediakan pemerintah yang memang masih saja kurang cukup, dengan mahalnya biaya kampus/makan/ongkos jalan, dengan segala jerih payah tekad mereka untuk menimba ilmu...
Jadi berpikir, alangkah beruntungnya aku sekolah disini. Dikota pelajar, semua fasilitas ada bahkan lengkap. Tak ada macet ke kampus, tak ada berdiri lama, tak ada berangkat pukul enam, tak ada jalan yang berdebu, tak ada kuliah libur karena banjir. Lapar, keluar beberapa langkah bakul sudah menunggu. Fotocopy tugas, dari A sampai Z tinggal pilih..
Betapa sayangnya Tuhan, mengirimku untuk jauh menyebrang pulau. Baru kutahu alasannya..
nb: berbagai sumber & pengalaman pribadi
-isn-
#16 Aku?
07.33
Dulu, aku pelanggan setia..
Penonton saat langit bercinta dengan bumi, saat bulir menggoda debu
Berkecup menjilati setelah itu pergi
Kini, aku pengecut!
Bersembunyi, takut memandangi riak-riak kecil yang lucu hasil kawin mereka itu
Pengecut yang takut dimanja kenangan..
Diteror bayangmu yang sigap menyuapiku dengan candu
Kini, aku penecut!
Pengecut yang takut
Segan menyamai riak alam Tuhan dengan riak hati manusia yang kanda cipta..
-isn-
#15 Review
07.40
Rabu lalu (29/01) saya diberi kesempatan untuk pulang. Kebetulan pilihan (di)jatuh(kan) pada jalur udara. Inginnya dicarikan yang 'transit halim' (cause, it's new dude!), namun apa daya jika belum waktunya. Yah, seperti perjalanan sebelumnya, airline yang saya tumpangi kali kedua ini merupakan anak dari Singapore Airlines (silakan tebak). Seingat saya, baru Agustus lalu dibuka rute Yogyakarta-Palembang. No-waiting, no transit!
Maskapai ini mengandalkan satu tipe pesawat, yaitu airbus. Airbus dikendalikan secara digital (fly by wire) dan berukuran sama dengan Boeing 737 (wikipedia). Secara khusus, airbus yang dipakai adalah airbus 320 dengan kapasitas 30 seat ABCDEF atau kurang lebih setara 180 penumpang seharga $73,2 hingga $80,6 juta. Nah, yang ingin saya soroti disini (sebagai orang awam) adalah pelayanan dari flight attendantnya.
Saya sempat merasa sedikit risih ketika harus mengatur sendiri bagasi atas karena tempatnya yang sudah terlajur penuh. Untunglah tinggi badan saya cukup untuk menjangkau bagasi tersebut. Beberapa menit berkutat mengatur, sempat terbersit untuk meminta tolong karena seingat saya, ketika masuk melalui pintu belakang (saya kursi 28E) saya melihat seorang pramugara sedang berjaga disana. Dan seingat saya lagi, ia masih terus berjaga dibelakang sambil menyambut beberapa penumpang. Niat meminta bantuan tadi akhirnya urung saya lakukan, selesai ditangan sendiri. Hingga penerbangan usai, landing, dan hampir semua penumpang telah turun, saya bertanya pada salah satu pramugari.
========================================================
"Mbak, flight attendant satu pesawat ini berapa?"
"Ada empat mbak"
"2 depan dan 2 belakang? 2 cowok, 2 cewek?"
"Iya, sepasang didepan dan sepasang dibelakang dan kebetulan 2 cowok 2 cewek. Tapi, kadang juga 3 cewek 1 cowok"
"Satu pesawat? nggak kedikitan?"
"Iya, satu pesawat. Itu sudah standar minimum kok mbak"
========================================================
Ya begitulah kira-kira percakapan singkatku. Secara kasarnya satu orang melayani 45 penumpang. Wajar saja mereka terlihat kelimpungan. Selepas turun, hal ini ku diskusikan dengan nyonya. Intinya:
"Jangan disamakan dengan maskapai nomor satu Indonesia itu dik, jelas berbeda. GA pakai nya bukan jumlah minimum, ditambah pramugarinya bukan yang muda dan baru tapi tante-tante yang sudah berpengalaman"
Sempat sedikit browsing, saya menemukan satu link menarik...
http://noviantoherupratomo.blogspot.com/2012/02/penjadualan-jam-kerja-awak-pesawat-dan.html
Disitu disebutkan bahwa jumlah awak kabin dalam sebuah penerbangan diatur sesuai
dengan kapasitas kursi pesawat tersebut. Komposisi dasar awak kabin dalam
sebuah penerbangan disebut sebagai Standard Crew Complement. Dalam Standard
Crew Complement 1 (satu) awak kabin setara dengan 50 kursi.
Keterangan:
*) Civil Aviation Safety Regulations (CASR) atau Direktur Jenderal Perhubungan Udara RI.
That's! Salah besar jika kubandingkan bayi kemarin sore dengan nenek satu cucu, hahaha. Disamping itu, perjalanan 80 menit tanpa snack bahkan permen? aww, what a rude. Padahal, permen sangat penting. Why? Begini, banyak orang yang mengeluh telinganya sakit ketika naik pesawat. Gejala ini dapat disebut sebagai jet lag, perasaan sakit dan penuh di telinga karena perbedaan tekanan udara dan ini sangat menyiksa terutama jika anda sedang flu dan demam! Disnilah permen bekerja. Mengunyah dan menelan akan mengurangi efek jet lag, bagaimana bisa? silakan coba sendiri. Itulah mengapa saat anda berpergian dengan menggunakan pesawat, seringkali pramugari akan menawarkan permen sebelum take-off. Jangan langsung dimakan dan simpanlah untuk nanti, saat pesawat mulai mengudara.
Okay that's all, a simple review from me.
Maju terus penerbangan Indonesia!
Maju terus penerbangan Indonesia!
-isn-