Rasanya tempat bersandar akan lebih dari cukup sebagai hadiah ku dihari ini. Bukan karena aku sedang berulang tahun atau merayakan sesuatu. Anggap saja jackpot setelah aku dengan suksesnya merusak beberapa circuit di otakku ini. Bukan berarti aku ingin minta imbalan atau pamrih. Hanya saja, ah sudahlah..
Rasanya aku tak banyak bekerja, tak seberapa jika kau bandingkan dengan beberapa orang disekitarku. Tapi ntah bagaimana gerah di pikiranku bisa memuncak..
Letih sekali aku, kalau seniorku bilang ‘tertatih’. Karena memakai kata ‘galau’ maknanya sudah tidak relevan dan bergeser pada sesuatu yang berlebihan.
Haaahhh...
Toh bersandar pada sesuatu sepertinya bukan gayaku, right? Coba bayangkan ketika kau bersandar dan kau meledak! Astaga! Bagaimana yang kau sandari bung?
Mencari tempat bersembunyi sembari menghitung mundur pemicu peledak dalam badan fana ini rasanya lebih pas.
Ketika semua usai, beberapa bagianku telah tercecer, susun saja kembali untuk penghacuran berikutnya. Biasanya sih seperti itu mekanismenya.
Simple,
life just like circle. A line without ends, just stay in the same rhytm...
Menyedihkan...
Dan
yang lebih menyedihkan..
Kau meledak tepat sebelum kau berhasil menyembunyikan diri..
Kau meledak tepat sebelum kau berhasil menyembunyikan diri..
“Dan
disana, kulihat seseorang terluka terkena serpihannya”
-isn- 27.06.13
Posting Komentar